Kamis, 29 Agustus 2013

Tes Urine Kopilot Garuda Positif Narkoba





20130805_tes-urine-crew-garuda-positif-narkoba_2902.jpg
 20130805_tes-urine-crew-garuda-positif-narkoba_2321.jpg
Tes Urine Kopilot Garuda Positif Narkoba
Kopilot maskapai penerbangan Garuda Indonesia, Victor Munoz Lopez (tengah) memperhatikan hasil tes urine dirinya yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulsel di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Senin (5/8/2013). Kopilot Garuda ini terindikasi menggunakan narkoba. Dalam kesempatan tersebut, BNN melakukan tes urine pada crew seluruh maskapai, yakni Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air, Merpati, TransNusa, Wings Air, dan Express Air. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR




Tiap Tahun Garuda Indonesia Butuh 100 Pilot


Tiap Tahun Garuda Indonesia Butuh 100 Pilot
TRIBUN JOGJA/Bramasto Adhy
Seorang pilot sebuah maskapai penerbangan menjalani tes pemeriksaan urine yang dilakukan Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda DI Yogyakarta di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta, Senin (27/8/2012). Tes tersebut untuk mendeteksi penyalahgunaan narkotika jenis sabu dan ekstasi di kalangan pilot dan co pilot. TRIBUN JOGJA/Bramasto Adhy 

 Laporan Wartawan Wartakotalive, Leonard A.L Cahyoputra TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Maskapai Garuda Indonesia terus melakukan pengembangan armada pesawat. Rencananya pada 2015 jumlah pesawat akan meningkat dari 106 pesawat yang ada menjadi 194 pesawat.Pujobroto, Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia, mengatakan sejalan dengan peningkatan tersebut, maka Garuda membutuhkan sekitar 100 pilot setiap tahunnya."Setiap tahun Garuda Indonesia membutuhkan sekitar 100 pilot. Jumlah pilot Garuda saat ini sekitar 980 penerbang," ujar Pujobroto saat dihubungi Wartakotalive.com, Kamis (29/8/2013).

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Pujobroto menjelaskan pihaknya melakukan kerja sama dengan sekolah penerbang yang ada di Indonesia. Sekolah itu antara lain
Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Tangerang. Banten dan Bali International Flying Academy (BIFA)."Sebagai contoh, hingga saat ini sudah ada 14 batch (angkatan) penerbangan lulusan BIFA," ucapnya.Para kadet atau calon penerbang yang sudah lulus dari kedua sekolah penerbangan itu, kata Pujobroto akan mendapat pendidikan lanjutan di Garuda selama sekitar 6 bulan - 8 bulan sebelum menerbangkan pesawat.  Pendidikan itu seperti pengenalan rute (route training) dan ground training.

Senin, 26 Agustus 2013

Calender Event Rekrutment Pramugari Garuda Indonesia


TAHUKAH ANDA TENTANG PRAMUGARI ?

Rasanya sedikit orang yang menyadari mengenai keberadaan tugas dan tanggungjawab wanita-wanita yang anda temukan ketika bepergian dengan pesawat, mereka yang menyambut anda dengan senyuman manis, itulah Pramugari.
Akan tetapi apakah anda pernah tahu bahwa :
1. Mereka pernah dilatih masuk hutan dan berenang di laut untuk menolongmu dalam kondisi yang terburuk.
2. Mereka membagikan makanan untuk kamu, setelah itu baru dia makan untuk dirinya sendiri.
3. Untuk cabin crew yang muslim. Mereka lebih sering tayamum dari pada wudhu. Mereka sholat dengan duduk di jump seat-nya seolah baru sakit. Mereka sholat tidak tentu waktu karena mereka berpindah-pindah sangat cepat. Mereka sholat tidak tentu arah kiblat. Inilah keterbatasan Pramugari dalam pencarian nafkah, bahkan antara aku dengan Sang Pencipta.
4. Saat suhu di dalam pesawat terasa panas karena AC error, mereka juga kepanasan bukan hanya anda. Jadi berhentilah menggerutu pada mereka.
5. Mereka hari ini sudah menjalani 6 kali flight yang delay dengan penumpang yang menggerutu dan tetap harus tersenyum. Senyuman adalah senjata mereka.
(foto ilustrasi: atase_malaysia)
6. Bermacam tipe dan profesi penumpang yang naik di pesawat. Dari pejabat sampai tukang sol sepatu. Dari yang diam, berisik sampai yang jail sekalipun dia tetap harus menegur anda dengan ramah-tamah yang penuh senyuman.
7. Berapa kali mereka digoda penumpang dalam sehari. Dari anak muda bau kencur sampai orang tua bau tanah, dan mereka harus tetap berlaku ramah, menghindar dengan halus walau hasrat hati ingin melempar sepatu ke muka sipengoda.
8. Mereka bisa mengatasi penyakit jantung, asma dan lain sebagainya termasuk membantu persalinan. Mereka juga mampu mengoperasikan emergency equipment, mengatasi teroris, menjinakkan bom dan sebagainya karena di pesawat cuma mereka yang bisa anda andalkan, maka mereka mendapat pendidikan dan pelatihan super ekstra.
9. Mereka berdoa supaya semua lancar selama penerbangan, sehingga semua bisa sampai ke tempat tujuan dengan selamat.
10. Anda mungkin selalu melihat mereka tersenyum sejak take-off sampai landing. Tetapi apakah anda tahu bahwa, jauh di dalam hatinya, mereka menangis rindu keluarga, dan memikirkan ayah-bundanya yang semakin menua.
11. Kadang kamu melihat mereka dengan barang bermerek, padahal mereka berbelanja karena berusaha melupakan segala rasa kangen untuk pulang ke rumah krna terhalang tugas.
(foto ilustrasi: ekonomi.kompasiana.com)
12. Kadang anda melihat mereka berjalan tergesa-gesa di pintu terminal. Yang anda tidak tahu bahwa mereka ingin harinya cepat berlalu, segera besok, dan hari selanjutnya, menjadikan sehari lebih dekat dengan cuti tahunan mereka. Ini melelahkan dan menjemukan jauh dari keluarga.
13. Kadang anda lihat mereka duduk di jump seat samping pintu darurat, ketika selesai melayani anda, mereka tidak juga memejamkan matanya. Apakah anda tahu bahwa mereka sangat mengantuk, sampai mereka bisa tidur tanpa harus memejamkan mata. Mereka menjalani flight pagi buta bahkan ayampun belum berkokok atau flight tengah malam ketika banyak orang sudah tertidur lelap.
14. Kadang anda protes karena tidak ada pilihan untuk makan siangmu. Apakah anda tahu bahwa merekapun ingin memenuhi keinginanmu, tapi mereka tidak mampu berbuat apa-apa, karena tidak semua ada di sini. Ini pesawat terbang bukan hotel berbintang. Mereka front liner yang kena omelan anda.
15. Kadang anda minta mereka memasukkan tentenganmu ke bagasi di atas tempat duduk anda. Apakah anda tahu bahwa mereka tidak diijinkan melakukannya. Selain mereka adalah wanita, bagaimana kalau semua penumpang meminta hal yang sama ? Maaf, mereka pramugari bukan kuli.
16. Mereka sangat berharap ada di posisi sepertimu. Bepergian dengan keluarga, duduk di samping orang yang disayang. Duduk bersebelahan dengan kekasih untuk berangkat liburan. Naik pesawat untuk pulang mudik lebaran, natalan dan sebagainya, karena mereka tak seberuntung anda.
17. Ketika mereka melihat ke luar pesawat, mereka ingin merasakan apa yang terjadi di luar sana karena 70% waktunya dihabiskan di dalam tubuh burung besi itu.

18. Bukan hanya paras cantik, smart & body bagus, salary tinggi, breakfast di Medan, lunch di Singapura, numpang pipis di Denpasar. Dinner di Makasar dan tidur di Sydney. Ini tentang hati. Ini tentang social time yang terenggut dari seorang Pramugari. Ini tentang profesionalitas. Tersenyum atas nama profesionalitas. Mau tulus atau palsu bukan menu pokoknya.


Didedikasikan untuk para Pramugari di mana saja berada.
Stabat, 14 Februari 2011
Penulis adalah Kepala Puskesmas Kelurahan Beras Basah, Kecamatan Pangkalansusu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, dan alumni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Helvetia Medan Angkatan 2006.

Garuda Indonesia Wisuda 21 Pilot Baru

Garuda Indonesia Wisuda 21 Pilot Baru

Pesawat Garuda Indonesia.
Pesawat Garuda Indonesia. (sumber: JG Photo/ Jurnasyanto Soekarno)
Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk mewisuda 21 pilot baru dari sekolah penerbangan Bali International Flight Academy (BIFA). Setelah menempuh pendidikan selama 16 bulan untuk meraih sertifikasi Private Pilot License (PPL), Commercial Pilot License (CPL), dan Instrument Rating, para pilot tersebut selanjutnya akan bekerja untuk maskapai plat merah tersebut.
Acara wisuda dan penyerahan para pilot tersebut dilakukan oleh Chairman BIFA Robby Djohan kepada Direktur Operasi PT Garuda Indonesia Tbk, Novijanto Herupratomo di Auditorium Garuda City Center, Cengkareng, Jumat (23/8).
“Kerjasama dengan BIFA ini sangat membantu Garuda Indonesia dalam pencapaian program ekspansi perusahaan ke depan khususnya dalam pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia pilot. Ini sejalan dengan pengembangan armada yang dilaksanakan Garuda,” kata Novijanto. Para pilot ini, lanjut Novijanto, selanjutnya akan mendapatkan pendidikan lanjutan selama enam bulan lagi di Garuda Indonesia untuk mendapatkan pendidikan “typerating” agar memenuhi kualifikasi dalam menerbangkan jenis pesawat yang akan mereka operasikan nantinya.
Sedangkan Chairman BIFA Robby Djohan mengatakan, kerjasama pelatihan para penerbang dengan Garuda Indonesia telah berjalan kurang lebih empat tahun dan telah menghasilkan lebih dari 280 pilot. “Kerjasama ini merupakan bentuk dukungan BIFA kepada maskapai nasional Indonesia. Kami turut senang dengan berbagai kemajuan yang telah diraih Garuda Indonesia, dan kami bangga telah menjadi bagian dalam program transformasi Garuda Indonesia, khususnya dalam mendukung Garuda Indonesia dalam merealisasikan visinya menjadi perusahaan penerbangan global melalui program Quantum Leap,” papar Robby Djohan.
Untuk diketahui, guna mengisi kebutuhan pilot, selain dengan BIFA, Garuda Indonesia juga bekerjasama dengan STPI Curug dan sekolah penerbang lainnya. BIFA telah berhasil mendidik sebanyak dua belas angkatan pilot Garuda dengan jumlah sekitar 280 pilot dimana angkatan pertama diterima Garuda pada Maret 2010. BIFA merupakan sekolah penerbang berstandar internasional yang menawarkan pendidikan untuk berkarir di bidang industry aviasi sebagai penerbang. Melalui program pendidikan di BIFA para murid berkesempatan untuk mendapatkan sertifikat Commercial Pilot License (CPL) dengan standar yang tinggi.
Seluruh pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) penerbang tersebut dimaksudkan untuk mendukung program ekspansi Garuda Indonesia khususnnya dalam hal penambahan armada. Pada tahun 2013 Garuda Indonesia akan mendatangkan 24 pesawat baru, terdiri dari empat Boeing 777-300ER, tiga Airbus A330, sepuluh Boeing 737-800NG, dan tujuh Bombardier CRJ1000 NextGen. Sejalan dengan program “Quantum Leap”, pada tahun 2015 Garuda Indonesia akan mengoperasikan 194 pesawat - dari saat ini 112 pesawat - dengan rata-rata usia di bawah lima tahun.

Minggu, 25 Agustus 2013

Lion Air Buka Sekolah Penerbang di Palangkaraya

Lion Air Buka Sekolah Penerbang di Palangkaraya
TRIBUN/DANY PERMANA
Pesawat milik maskapai penerbangan nasional Lion Air tinggal landas meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Minggu (26/5/2013). Untuk menjadikan Soekarno-Hatta sebagai bandara kelas dunia PT Angkasa Pura (AP) II akan membangun fasilitas baru yaitu stasiun kereta bandara, Mass Rapid Transit (MRT) di seputaran bandara, dan perluasan terminal, serta parkir pesawat di Terminal 3. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekolah penerbang milik Lion Group, Angkasa Aviation Academy membuka kampus kedua yang bertempat di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah.Hal ini sebagai upaya untuk mengejar target 160 lulusan pilot dari sekolah yang dulu dikenal sebagai Wings Flying School ini."Angkasa Aviation Academy membuka kampusnya yang kedua, sebagai langkah untuk membantu mencapai tujuannya memiliki sekitar 150-160 lulusan pilot tahun depan dibandingkan dengan perkiraan 60-70 lulusan pilot untuk tahun ini," kata Corporate Secretary Lion Group Adhitya Simanjuntak, saat berkunjung ke Kompas.com Selasa (21/8/2013) lalu.Sementara itu,  Direktur Utama Lion Group Rusdi Kirana mengatakan, Wings Flying School mengubah namanya karena Angkasa Aviation Academy menjadi anak perusahaan Lion Group yang berdiri sendiri secara independen.  Angkasa Aviation Academy memiliki kampus utama di Penggung Airport di Cirebon Jawa Barat."Dan juga dengan dibukanya kampus yang kedua menunjukkan semakin berkembang dan membesarnya Sekolah pelatihan Pilot ini yang membuktikan bagaimana Lion komit untuk membesarkan organisasi pelatihan," sebutnya dalam siaran pers yang diterima.Angkasa Aviation Academy saat ini memiliki 14 pesawat Cessna 172 yang sebagian ditempatkan di Cirebon dan sebagian lainnya di Palangkaraya. "Dan empat buah pesawat yang akan datang pada bulan Oktober ini akan ditempatkan di Palangkaraya," tambahnya.Menurut dia, Angkasa Aviation Academy telah memesan total 20 pesawat, dan memiliki opsi untuk memesan tambahan 20 buah pesawat  lagi.

Dahlan Iskan: Garuda Tidak Bisa Kalahkan Lion Air

Minggu, 25 Agustus 2013, 18:07 WIB
Menteri BUMN Dahlan Iskan
Menteri BUMN Dahlan Iskan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Dahlan Iskan mengakui maskapai penerbangan pelat merah Garuda Indonesia tidak bisa mengalahkan maskapai komersial swasta seperti salah satunya Lion Air dalam hal pengadaan jumlah armada.
"Swasta bisa pesan (armada) sekaligus sampai 270 pesawat hingga melakukan tawar-menawar tinggi. Sedangkan kalau Garuda seperti itu akan dipersoalkan oleh BPK dan DPR," kata Dahlan di Surabaya, Ahad (25/8).
Dia mengatakan anak usaha Garuda Indonesia yakni Citilink pun tidak bisa melakukan pemesanan pesawat dalam jumlah besar karena sebagai anak usaha, Citilink tetap melakukan konsolidasi usaha ke perusahaan induk yaitu Garuda Indonesia.
Meskipun demikian Dahlan mengatakan Garuda Indonesia tetap terdepan dari segi pelayanan dibandingkan maskapai seperti Lion Air yang memang mengusung konsep "Low Cost Carrier" (LCC/penerbangan murah).
"Kita tidak bisa menggerakan langkah seperti Lion (dalam jumlah pesawat). Tetapi kita bisa mengalahkan Lion dari segi yang lain," ujar Dahlan.
Redaktur : Citra Listya Rini
Sumber : Antara

Mengenal Bandara Kualanamu, Primadona Baru Indonesia

Mutya Hanifah - Okezone
Bandara Internasional Kuala Namu (foto: ezytravel)
Bandara Internasional Kuala Namu (foto: ezytravel)
BANDARA Kualanamu berada di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Bandara ini dibangun untuk menggantikan Bandara Polonia yang tadinya menghubungkan Medan dengan kota-kota lain di Indonesia serta internasional.

Bandara Kualanamu diharapkan menjadi hub internasional yang baru untuk kawasan Asia Tenggara. Ini berhubung posisinya yang amat strategis, lebih dekat dengan Kuala Lumpur, Singapura, dan Bangkok, dibandingkan dengan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.

Kapasitasnya pun melonjak berkali lipat dibandingkan Polonia, diharapkan dapat menampung 8,1 juta penumpang per tahun pada pembangunan tahap pertama. Bandingkan dengan Polonia yang hanya menampung 900 ribu penumpang per tahun. Pada pembangunan tahap kedua, diharapkan Kualanamu dapat menampung 15 juta penumpang per tahun, dan 22,18 juta penumpang pada tahap ketiga, seperti dikutip dari Skyscanner, Senin (19/8/2013).

Bandara Kualanamu dirancang secara modern dengan sistem layanan bagasi otomatis dan berwawasan lingkungan. Di samping itu, Kualanamu juga mencatatkan diri sebagai bandara pertama yang dirancang untuk dapat mengakomodasi pesawat jumbo jet Airbus A380. Seluruh kelengkapan dan desainnya kian mengukuhkan Bandara Kualanamu sebagai bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta.

Fakta uniknya lagi, dibangun di atas lahan seluas 1.365 hektare, bandara Kualanamu menjadi yang pertama di Indonesia dengan layanan transportasi antarmoda. Layanan tersebut terhubung langsung dengan pusat kota, Kota Medan.

Dari Bandara Kualanamu ke Medan, wisatawan dapat menggunakan mobil, bus, ataupun kereta. Untuk menggunakan kereta, Anda harus membayar tiket sebesar Rp80 ribu hingga sampai ke Stasiun Besar Medan.

Maskapai penerbangan internasional pun menyambut baik kehadiran bandara baru ini mengingat Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia dengan derap bisnis yang cepat. Bandara Polonia sendiri tercatat sebagai bandara tersibu keempat di Indonesia, setelah Jakarta, Bali, dan Surabaya. Dengan perubahan dan ragam inovasi yang dihadirkan di Bandara Kualanamu, bukan tidak mungkin akan semakin membuka keran bisnis dan pariwisata di Sumatera Utara dan sekitarnya.