TRIBUN JOGJA/Bramasto Adhy
Seorang
pilot sebuah maskapai penerbangan menjalani tes pemeriksaan urine yang
dilakukan Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda DI Yogyakarta di Bandara
Adi Sucipto Yogyakarta, Senin (27/8/2012). Tes tersebut untuk
mendeteksi penyalahgunaan narkotika jenis sabu dan ekstasi di kalangan
pilot dan co pilot. TRIBUN JOGJA/Bramasto Adhy
Laporan Wartawan Wartakotalive, Leonard A.L Cahyoputra TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Maskapai Garuda Indonesia
terus melakukan pengembangan armada pesawat. Rencananya pada 2015
jumlah pesawat akan meningkat dari 106 pesawat yang ada menjadi 194
pesawat.Pujobroto, Vice President Corporate Communications
Garuda Indonesia, mengatakan sejalan dengan peningkatan tersebut, maka
Garuda membutuhkan sekitar 100 pilot setiap tahunnya."Setiap tahun Garuda Indonesia membutuhkan sekitar 100 pilot. Jumlah pilot Garuda saat ini sekitar 980 penerbang," ujar Pujobroto saat dihubungi Wartakotalive.com, Kamis (29/8/2013).
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Pujobroto menjelaskan pihaknya melakukan kerja sama dengan sekolah penerbang yang ada di Indonesia. Sekolah itu antara lain
Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Tangerang. Banten dan Bali International Flying Academy (BIFA)."Sebagai contoh, hingga saat ini sudah ada 14 batch (angkatan) penerbangan lulusan BIFA," ucapnya.Para kadet atau calon penerbang yang sudah lulus dari kedua sekolah penerbangan itu, kata Pujobroto akan mendapat pendidikan lanjutan di Garuda selama sekitar 6 bulan - 8 bulan sebelum menerbangkan pesawat. Pendidikan itu seperti pengenalan rute (route training) dan ground training.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Pujobroto menjelaskan pihaknya melakukan kerja sama dengan sekolah penerbang yang ada di Indonesia. Sekolah itu antara lain
Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Tangerang. Banten dan Bali International Flying Academy (BIFA)."Sebagai contoh, hingga saat ini sudah ada 14 batch (angkatan) penerbangan lulusan BIFA," ucapnya.Para kadet atau calon penerbang yang sudah lulus dari kedua sekolah penerbangan itu, kata Pujobroto akan mendapat pendidikan lanjutan di Garuda selama sekitar 6 bulan - 8 bulan sebelum menerbangkan pesawat. Pendidikan itu seperti pengenalan rute (route training) dan ground training.