Minggu, 21 April 2013

Kata Pilot Lion Air yang Jatuh Soal Boeing 737-800


TEMPO.CO, Jakarta- Dari sekian banyak pesawat yang telah diterbangkan Pilot Lion Air Mahlup Gozali, Boeing 737-800 tak masuk dalam daftar pesawat yang sulit dikemudikan. Pesawat yang paling sulit dikendalikan Gozali adalah pesawat baling-baling berteknologi rendah Twin Otter.


“Pesawat itu (Boeing 737-800) adalah pesawat canggih. Teknologi paling canggih,” kata Gozali saat ditemui di rumahnya di bilangan Cimone, Tangerang, Jumat 19 April 2013.

Boeing 737-800 merupakan jenis pesawat yang dikemudikan Gozali saat melakukan penerbangan Bandung ke Denpasar Sabtu 13 April lalu. Hari itu pesawat yang ia kemudikan gagal mendarat. Alih-alih menyentuh landasan pacu, pesawat tersebut malah nyemplung ke perairan sekitar bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.

Gozali mengatakan tak ada kendala mesin saat mengemudi pesawat tersebut. Jika ada bagian pesawat yang rusak, biasanya lampu indikator menyala. “Tidak ada lampu indikator yang menyala,” katanya.

Menurut Gozali pesawat yang ia kemudikan saat itu adalah pesaawat baru. “Kalau lihat di televisi, pesawat itu baru dipakai sebulan atau dua bulan,” katanya. Barunya pesawat tersebut tercium juga dari baunya yang khas. “Sama seperti kita menghirup mobil baru, seperti itu baunya,” ujarnya.

Sabtu 13 April Gozali menerbangkan Boeing 737-800 dengan rute Palu-Balikpapan-Banjarmasin-Bandung-Denpasar. Di kota terakhir itulah pesawatnya gagal mendarat. Beruntung 101 penumpang dan seluruh kru pesawat selamat.

ANANDA BADUDU